Perasaan sedih merupakan reaksi normal ketika menghadapi masa sulit dalam kehidupan. Namun, depresi merupakan hal yang berbeda. Depresi adalah gangguan mood (suasana hati) yang dapat mempengaruhi bagaimana orang merasakan, berpikir, dan bertindak. Berikut ini adalah depresi yang terjadi pada wanita dan cara untuk mendapatkan bantuan dalam mengatasinya
1. Depresi merupakan kondisi medis
Depresi merupakan gangguan mood yang umum terjadi, namun bersifat serius. Penelitian menunjukkan bahwa depresi disebabkan oleh kombinasi faktor genetik, biologis, lingkungan, dan psikologis.
Setiap orang dapat mengalami depresi, namun gangguan ini secara khusus umum terjadi pada wanita karena pengaruh biologis, hormon, dan pengalaman sosial.
Depresi tidak disebabkan oleh hal apapun yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh seorang wanita, dan bukan sesuatu yang “dapat dihilangkan” begitu saja. Kebanyakan wanita memerlukan perawatan untuk gangguan mood ini.
2. Depresi memiliki gejala dan tanda yang perlu diperhatikan
Rasa sedih hanya salah satu dari gejala depresi. Gejala lainnya mencakup:
> Rasa cemas atau mudah tersinggung
> Merasa putus asa, tidak berharga, atau tidak berdaya
> Hilang minat terhadap atau kenikmatan ketika melakukan aktivitas atau hobi
> Rasa lelah, kurang energi, atau perasaan melambat
> Sulit konsentrasi, mengingat, atau mengambil keputusan
> Perubahan tidur dan nafsu makan
> Sakit atau nyeri fisik yang tidak diketahui penyebabnya secara fisik
> Pikiran tentang kematian atau bunuh diri atau upaya bunuh diri
Gejala-gejala tersebut dapat membuat seseorang sulit berpikir, bekerja, tidur, belajar, dan lainnya serta sulit menikmati hidup. Konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan (tenaga kesehatan jiwa professional) jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut hampir setiap hari, selama setidaknya 2 minggu. Depresi tidak sama pada semua orang; sejumlah wanita mungkin mengalami banyak gejala tersebut di atas; dan sebagian lainnya hanya mengalami sedikit gejala.
3. Jenis depresi tertentu unik terjadi hanya pada wanita
Jenis depresi tertentu terjadi dalam tahap tertentu dalam hidup wanita. Kehamilan, periode pasca persalinan, siklus menstruasi, dan perimenopause dikaitkan dengan perubahan fisik dan hormon yang dapat membawa episode depresi pada sejumlah wanita.
> Premenstrual dysphoric disorder (gangguan disforik premenstruasi) merupakan bentuk intens dari sindrom premenstrual, atau PMS, yang terjadi dalam hitungan minggu sebelum menstruasi. Ganggua ini dapat menyebabkan gejala berat, seperti mood depresi, marah atau mudah tersinggung, pikiran bunuh diri, perubahan nafsu makan, kembung, nyeri payudara, serta nyeri otot dan persendian.
> Perinatal depression (depresi perinatal) terjadi selama kehamilan atau pasca persalinan. Gangguan ini lebih dari sekedar “baby blues” yang dialami banyak ibu baru pasca persalinan. Wanita dengan depresi perinatal merasakan sesuatu secara ekstrim, seperti rasa sedih, kecemasan, dan kelelahan berlebihan sehingga sulit untuk melaksanakan tugas sehari-hari, termasuk menjaga dirinya atau orang lain.
> Perimenopausal depression mempengaruhi sejumlah wanita selama masa transisi menuju menopause. Meskipun menstruasi yang tidak normal, masalah sulit tidur, perubahan suasana hati (mood swing), dan rasa panas (hot flashes) merupakan gejala yang umum terjadi dalam masa transisi menuju menopause. Perasaan yang ekstrim, seperti mudah tersinggung, kecemasan, kesedihan, atau hilangnya kenikmatan dalam menjalani sesuatu dapat menjadi tanda-tanda depresi.
4. Anda perlu dukungan/bantuan untuk mengatasi depresi
Kasus depresi paling parah sekalipun dapat diobati. Pengobatan yang biasa diberikan adalah obat antidepresan, terapi bicara (virtual atau tatap muka), atau kombinasi obat dan terapi.
Tidak ada pengobatan yang berlaku “satu untuk semua”. Mungkin diperlukan uji coba dan kesalahan untuk menemukan pengobatan yang tepat bagi Anda. Tenaga kesehatan jiwa profesional dapat menjelaskan beragam pilihan yang ada dan membantu Anda memilih pengobatan terbaik berdasarkan gejalan yang Anda alami. Dengan dukungan/bantuan, Anda akan merasa lebih baik.
Tautan ke artikel asli: https://www.nimh.nih.gov/health/publications/depression-in-women
#mentalhealthmatters


