Terapi Antiretroviral Jangka Panjang Menekan HIV pada Orang dengan Status Rumah yang Tidak Stabil, Penyakit Jiwa, dan Gangguan Penyalahgunaan Narkoba
Penelitian yang didanai NIH menunjukkan bahwa ART suntik dapat meningkatkan hasil kesehatan pada pasien yang kurang terlayani
Pengobatan antiretroviral jangka panjang (long-acting antiretroviral treatment; LA-ART) yang diberikan setiap 4 – 8 minggu, serta diberikan bersama dengan layanan dukungan yang komprehensif, dapat menekan HIV pada orang yang sebelumnya tidak mengalami supresi virologi. Informasi ini didasarkan pada penelitian demonstrasi dari 133 orang dengan HIV di San Fransisco, penelitian yang didanai oleh NIH. Penelitian tersebut berfokus pada upaya menjangkau orang-orang yang secara historis memiliki akses terbatas terhadap terapi antiretroviral (ART), termasuk orang-orang yang mengalami ketidakstabilan akan perumahan, gangguan jiwa, dan gangguan penyalahgunaan narkoba. Hasil penelitian tersebut mengindikasikan bahwa ART suntik jangka panjang dapat bermanfaat bagi orang yang menghadapi banyak tantangan dalam pengobatan dan secara historis kurang terlayani.
Bersama, hasil penelitian dari 3 uji klinis penting yang didanai oleh NIAID – START, SMART, dan HPTN 052 – secara meyakinkan menunjukkan bahwa memulai pengobatan antiretroviral sesegera mungkin setelah terdiagnosis HIV , dan melanjutkan pengobatan tersebut tanpa interupsi, melindungi kesehatan orang dengan HIV sekaligus mencegah penularan HIV ke pasangan seksual. Namun demikian, hambatan yang terus muncul, termasuk stigma seringkali menunda dimulainya ART dan mengurangi kepatuhan minum obat pada orang yang menghadapi tantangan sosial dan kesehatan yang signifikan.
“Perawatan yang paling efektif adalah perawatan yang sesuai dengan kebutuhan orang yang memerlukan perawatan tersebut. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dengan dukungan yang tepat, ART jangka panjang dapat mempermudah orang dengan HIV yang mengalami hambatan dalam mematuhi pengobatan oral harian untuk mengendalikan HIV,” ujar Direktur NIMH, Joshua A. Gordon, M.D., Ph.D.
“Dr. Gandhi dan tim-nya dapat membuat pengobatan HIV pada akhirnya tersedia bagi orang-orang yang menghadapi tantangan yang unik, seperti pengguna narkoba, dan telah berhasil membuktikannya,” ujar Nora Volkow, M.D., Direktur NIDA.
Tautan ke berita lengkap: Long-acting antiretroviral therapy suppresses HIV among people with unstable housing, mental illnesses, substance use disorder
Tautan ke artikel ilmiah: Demonstration Project of Long-Acting Antiretroviral Therapy in a Diverse Population of People With HIV

