Alex P Miller, David A A Baranger, Sarah E Paul, Hugh Garavan, Scott Mackey, Susan F Tapert, Kimberly H LeBlanc, Arpana Agrawal, Ryan Bogdan

Abstrak
Kepentingan: Tingkat variabilitas neuroanatomi berkaitan dengan keterlibatan narkoba dini, yang dikaitkan dengan risiko berikutnya terhadap perkembangan gangguan penggunaan narkoba, merefleksikan risiko dan/atau konsekuensi paparan narkoba masih belum dipahami dengan baik.
Tujuan: Untuk menguji tampilan neuroanatomi yang dikaitkan dengan inisiasi penggunaan narkoba dini dan sejauh mana hubungan tersebut merefleksikan kerentanan yang ada sebelumnya.
Disain, Setting, dan Partisipan: Studi kohort menggunakan data baseline dari penilaian lanjutan selama 3 tahun dari studi longitudinal Adolescent Brain Cognitive Development. Anak-anak berusia 9 – 11 tahun pada fase baseline direkrut dari 22 site yang tersebar di AS sejak 1 Juni 2016 sampai 15 Oktober 2018. Data dianalisa dari bulan Februari sampai September 2024.
Paparan: Inisiasi penggunaan narkoba sepanjang fase tindak lanjut selama 3 tahun (misal, usia < 15 tahun).
Pengukuran dan Hasil Utama: Inisiasi penggunaan alkohol, nikotin, ganja, dan narkoba lainnya serta estimasi struktur otak dari fase baseline berdasarkan hasil MRI (misal, volume korteks global dan regional, ketebalan, luas permukaan, kedalaman sulkus, dan volume subkortikal). Variabel kovariat mencakup keluarga (misal, hubungan kekeluargaan), kehamilan (misal, paparan prenatal terhadap narkoba), anak (misal, jenis kelamin dan status pubertas), dan MRI (misal, model pemindai).
Hasil Penelitian: Diantara 9.804 anak, (rata-rata [SD] usia pada fase baseline, 9,9 [0,6] tahun; 5.160 anak laki-laki [52,6%]; 213 Asia [2,2%], 1.474 Hitam [15,0%], 514 Hispanik/Latin [5,2%], 29 Indian Amerika [0,3%], 10 Kepulauan Pasifik [0,1%], 7.463 Putih [76,1%], dan 75 lainnya [0,7%]) dengan data neuroimaging dan kovariat fase baseline yang tidak hilang, 3.460 (35,3%) melaporkan inisiasi penggunaan zat sebelum usia 15 tahun. Inisiasi penggunaan alkohol atau narkoba dikaitkan dengan korteks yang lebih tipis di area prefrontal (misalnya, girus frontal tengah rostral, β = -0,03; 95% CI, -0,02 hingga -0,05; P = 6,99 × 10 -6) tetapi korteks yang lebih tebal di semua lobus lainnya, volume globus pallidus dan hipokampus yang lebih besar, serta indeks global yang lebih besar dari struktur otak (misalnya, volume seluruh otak yang lebih besar, β = 0,05; 95% CI, 0,03 hingga 0,06; P = 2,80 × 10 -8) setelah angka Bonferroni atau angka koreksi beberapa pengujian tingkat penemuan palsu (false discovery rate). Inisiasi penggunaan ganja dikaitkan dengan volume kaudatus kanan yang lebih rendah (β = −0.03; 95% CI, −0.01 to −0.05; P = .002). Pemeriksaan post hoc yang membatasi inisiasi pasca-dasar menunjukkan bahwa sebagian besar asosiasi, termasuk korteks prefrontal yang lebih tipis dan volume seluruh otak yang lebih besar, mendahului inisiasi.
Kesimpulan dan Relevansi: Dalam studi kohort ini, keberagaman neuroanatomi yang telah ada sebelumnya dikaitkan dengan inisiasi penggunaan narkoba. Sebagai tambahan terhadap dugaan efek neurotoksik dari paparan narkoba, variabilitas struktur otak merefleksikan risiko predisposisional untuk menginisiasi penggunaan narkoba lebih dini dalam hidup dengan potensi implikasi berjenjang berupa perkembangan masalah di kemudian hari.
Tautan ke artikel lengkap: https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC11686416/
Kalimat Kutipan: Miller AP, Baranger DAA, Paul SE, Garavan H, Mackey S, Tapert SF, LeBlanc KH, Agrawal A, Bogdan R. Neuroanatomical Variability and Substance Use Initiation in Late Childhood and Early Adolescence. JAMA Netw Open. 2024 Dec 30;7(12):e2452027. doi: 10.1001/jamanetworkopen.2024.52027. PMCID: PMC11686416.

