Laporan Penelitian: Penyalahgunaan Narkoba pada Wanita

Sesi 1: Pentingnya Melibatkan Wanita Dalam Penelitian

Di masa lalu, wanita tidak pernah dilibatkan dalam penelitian klinis. Hal ini terjadi berdasarkan dua pendapat: (1) secara biologis, wanita lebih rumit dari pria; dan (2) sebagai pengasuh utama anak-anak, seorang perempuan memiliki terlalu banyak tuntutan waktu yang saling bersaing untuk dapat berpartisipasi dalam sebuah penelitian. Lebih dari dua dekade yang lalu, NIH membentuk the Office of Research on Women’s Health, sebagai bentuk pengakuan bahwa pengecualian subkelompok tertentu dari penelitian memberikan hasil penelitian yang hanya membantu sejumlah kecil masyarakat. Pada tahun 1991, the U.S. Department of Health and Human Services (HHS) membentuk the Office on Women’s Health untuk menjamin bahwa isu kesehatan masyarakat yang lebih luas dan berkaitan dengan jenis kelamin dapat ditangani. Sejak kedua badan ini terbentuk, kemajuan signifikan telah dicapai di sejumlah bidang utama:

  • Berbagai kebijakan telah diterapkan untuk melibatkan wanita dan kelompok minoritas dalam penelitian klinis yang didanai oleh NIH.
  • Penelitian mengenai kesehatan wanita dan perbedaan jenis kelamin telah meluas.
  • Program pengembangan karir dan mentoring telah meningkatkan jumlah peneliti kesehatan perempuan.
  • Hasil penelitian telah diterjemahkan menjadi manfaat kesehatan bagi perempuan.
  • Terdapat peningkatan komunikasi ke berbagai khalayak publik mengenai perbedaan gender dalam ilmu dasar dan perilaku, serta dalam kesehatan masyarakat.

Meskipun kemajuan signifikan telah dicapai untuk melibatkan wanita dalam penelitian klinis, sebagian besar penelitian pada hewan masih condong pada pria. Karena penelitian tersebut penting dalam mengarahkan penelitian klinis, NIH mengumumkan kebijakan baru di tahun 2014 yang mewajibkan kedua jenis kelamin diwakilkan dalam penelitian yang didanai NIH, baik penelitian yang melibatkan hewan maupun sel.

Sejak awal berdirinya, NIDA telah mensposori penelitian tentang isu-isu yang terkait dengan wanita dan penyalahgunaan narkoba. Berawal dari fokus mengenai dampak penyalahgunaan narkoba pada wanita hamil dan janin yang dikandungnya, NIDA kemudian memperluas minatnya dengan mensponsori penelitian mengenai faktor risiko gangguan penyalahgunaan narkoba tertentu dan kebutuhan pengobatannya. Ketika epidemi HIV/AIDS muncul di tahun 1980-an, NIDA merespon dengan mendanai proyek-proyek penelitian yang fokus pada faktor risiko yang terkait jenis kelamin terkait infeksi tersebut dan dampak dari penyalahgunaan narkoba pada penularan HIV dari ibu dan bayi baru lahir, serta dampak kesehatan pada keduanya. Pada tahun 1995, NIDA secara resmi mendirikan the Women and Sex Differences Research Program untuk memahami penyebab-penyebab yang mendasari gangguan penyalahgunaan narkoba dan cara terbaik untuk mencegah serta mengobatinya, baik pada pria maupun wanita.

Tautan ke artikel asli:

  1. https://nida.nih.gov/publications/research-reports/substance-use-in-women/importance-including-women-in-research   

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *