Webinar Hari AIDS Sedunia 2025

Overcoming Disruption, Transforming The AIDS Response: Bagaimana Mencegah Putus Obat, Keterlambatan Obat ARV dan Viral Load

 Rangkuman Materi dan Sesi Tanya-Jawab

Materi 1

Narkoba, HIV, dan IMS: Pencegahan dan Pengobatan yang Terintegrasi

(Dr. dr. Diah Setia Utami, Sp.KJ, MARS)

Narasumber memaparkan keterkaitan erat antara penggunaan narkotika dengan peningkatan risiko HIV dan IMS. Penggunaan zat psikoaktif memengaruhi fungsi kognitif dan psikologis sehingga meningkatkan perilaku seksual berisiko, seperti hubungan seks tanpa pengaman, berganti-ganti pasangan, serta praktik berbagi jarum suntik.

Disoroti pula fenomena chemsex (chemical sex) yang semakin berkembang, terutama di kalangan kelompok tertentu, dimana penggunaan zat seperti metamfetamin, GHB/GBL, dan ketamin digunakan untuk memperpanjang aktivitas seksual. Praktik ini secara signifikan meningkatkan risiko penularan HIV, IMS, gangguan kesehatan mental, serta ketergantungan zat.

Narasumber menekankan pentingnya pendekatan layanan terintegrasi, di mana layanan adiksi, HIV, IMS, dan kesehatan mental tidak berjalan secara terpisah. Pencegahan harus dilakukan secara berlapis (primer, sekunder, dan tersier) dengan prinsip harm reduction, tanpa stigma dan diskriminasi.

Analisis:
Materi ini menegaskan bahwa penanganan HIV/AIDS tidak dapat dilepaskan dari isu adiksi dan kesehatan mental. Pendekatan sektoral yang terfragmentasi berpotensi memperburuk kondisi klien dan menurunkan efektivitas layanan. Integrasi layanan dan kolaborasi lintas profesi menjadi kunci dalam memutus mata rantai penularan.


Materi 2

Masalah dalam Implementasi Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia

(dr. Dyah Agustina Waluyo)

Narasumber memaparkan kondisi capaian program HIV di Indonesia yang masih belum memenuhi target global 95–95–95. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, masih terdapat kesenjangan besar pada tiga tahap utama:

  1. Deteksi: Sekitar 32% ODHA belum mengetahui status HIV-nya.
  2. Pengobatan: Dari ODHA yang sudah terdiagnosis, hanya sekitar 70% yang mengakses terapi ARV.
  3. Supresi Viral Load: Hanya sekitar 56–62% pasien yang mengakses terapi ARV mencapai viral load tersupresi.

Berbagai tantangan diidentifikasi, antara lain:

  • Stigma dan diskriminasi di layanan kesehatan.
  • Keterbatasan akses dan kesiapan fasilitas layanan, terutama di daerah.
  • Putus obat akibat faktor psikososial, efek samping, dan hambatan administratif.
  • Rendahnya pemanfaatan pemeriksaan viral load.
  • Kesenjangan integrasi layanan HIV dengan TB, IMS, layanan ibu dan anak, serta layanan adiksi.
  • Meningkatnya kasus HIV pada remaja dan anak, termasuk penularan vertikal yang belum optimal dicegah.

Analisis:
Materi ini menunjukkan bahwa tantangan penanggulangan HIV di Indonesia tidak hanya terbatas pada persoalan medis, namun juga persoalan sistem kesehatan, kebijakan, dan faktor sosial. Upaya transformasi layanan harus mencakup perbaikan tata kelola, penguatan SDM, pengurangan stigma, serta penyesuaian layanan yang ramah terhadap populasi kunci.

Diskusi dan Penekanan Utama

Beberapa poin penting yang mengemuka dalam diskusi:

  • Perlunya kolaborasi lintas sektor antara layanan HIV, adiksi, kesehatan mental, dan layanan sosial.
  • Pentingnya pendekatan berbasis hak asasi manusia untuk meningkatkan kepercayaan dan akses layanan.
  • Kebutuhan peningkatan skrining dini dan keberlanjutan terapi untuk mencapai viral load tak terdeteksi.
  • Peran strategis tenaga kesehatan dan organisasi masyarakat sipil dalam edukasi dan pendampingan pasien.

Kesimpulan

Webinar World AIDS Day 2025 berhasil menjadi forum reflektif dan edukatif dalam membahas tantangan serta peluang transformasi respons HIV/AIDS di Indonesia. Materi yang disampaikan menegaskan bahwa keberhasilan penanggulangan HIV sangat bergantung pada integrasi layanan, penguatan sistem kesehatan, dan penghapusan stigma. Upaya mencapai viral load tak terdeteksi secara berkesinambungan memerlukan komitmen bersama dari pemerintah, tenaga kesehatan, organisasi masyarakat sipil, dan masyarakat luas.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *