Apakah HIV mempengaruhi anak-anak dan remaja?
Ya. Menurut CDC, 53 kasus HIV pada anak berusia di bawah 13 tahun terdiagnosis di AS dan 6 kasus HIV di 6 wilayah dependen pada tahun 2021. Jumlah ini kurang dari setengah (105 kasus HIV) yang dilaporkan pada kelompok umur ini pada tahun 2017. Sejak tahun 2017 hingga 2020 di AS dan Puerto Rico, 12.569 anak yang lahir terpapar, tetapi tidak tertular secara perinatal.
Bagaimana sebagian besar anak tertular HIV?
HIV dapat ditularkan dari ibu dengan HIV ke bayi mereka selama kehamilan, persalinan, dan masa menyusui; penularan ini disebut dengan penularan HIV perinatal. Di AS, cara penularan ini umum terjadi pada anak berusia di bawah 13 tahun. Penularan HIV perinatal juga disebut dengan penularan HIV dari ibu ke anak.
Penggunaan obat HIV dan strategi lainnya membantu menurunkan angka penularan HIV perinatal menjadi kurang dari 1% di AS dan Eropa.
Untuk mempelajari lebih lanjut, baca lembar fakta HIVinfo “Preventing Perinatal Transmission of HIV” (https://hivinfo.nih.gov/understanding-hiv/fact-sheets/preventing-perinatal-transmission-hiv ; terjemahan artikel terkait: https://yayasanabhipraya.com/2024/12/12/mencegah-penularan-hiv-perinatal/) dan “Preventing Perinatal Transmission of HIV After Birth (https://hivinfo.nih.gov/understanding-hiv/fact-sheets/preventing-perinatal-transmission-hiv-after-birth; terjemahan artikel terkait: https://yayasanabhipraya.com/2025/01/06/pencegahan-penularan-hiv-perinatal-pasca-persalinan/).
Faktor apa saja yang mempengaruhi pengobatan HIV pada anak?
Pengobatan dengan obat HIV (disebut dengan terapi antiretroviral atau ART) direkomendasikan bagi setiap ODHIV, termasuk anak-anak. Obat HIV membantu ODHIV hidup lebih lama dan lebih sehat, serta mengurangi risiko penularan HIV.
Sejumlah faktor mempengaruhi pengobatan HIV pada anak, termasuk faktor tumbuh-kembang anak. Contohnya, karena setiap anak tumbuh dengan kecepatan yang berbeda, dosis obat HIV bergantung pada berat badananak, bukan usia anak. Anak-anak yang masih terlalu kecil untuk minum obat dalam bentuk pil dapat minum obat HIV dalam bentuk cair.
Isu yang membuat sulit untuk minum obat HIV setiap hari dan sesuai dengan anjuran dokter (disebut kepatuhan pengobatan) dapat mempengaruhi pengobatan HIV pada anak. Pengobatan HIV yang efektif bergantung pada kepatuhan pengobatan yang baik.
Mengapa kepatuhan pengobatan dapat menjadi tantangan bagi anak-anak?
Kepatuhan pengobatan HIV merupakan tantangan bagi anak-anak. Contoh, seorang anak dapat menolak minum obat HIV karena rasanya tidak enak.
Faktor-faktor berikut ini juga dapat mempengaruhi kepatuhan pengobatan pada anak-anak:
- Jadwal orangtua yang sibuk yang membuat sulit untuk minum obat HIV tepat waktu setiap hari.
- Efek samping obat HIV.
- Isu dalam keluarga, seperti penyakit fisik atau jiwa, situasi rumah tangga yang tidak stabil, atau alkohol atau penyalahgunaan narkoba.
- Tidak memiliki asuransi kesehatan untuk membiayai pengeluaran untuk obat HIV.
- Tahap perkembangan dan usia anak.
Lembar fakta HIVinfo “Following an HIV Treatment Regimen: Steps to Take Before and After Starting HIV Medicines” (https://hivinfo.nih.gov/understanding-hiv/fact-sheets/following-hiv-treatment-regimen-steps-take-and-after-starting-hiv; terjemahan artikel terkait: https://yayasanabhipraya.com/2024/08/05/mematuhi-rejimen-pengobatan-hiv/).
Poin-Poin Penting:
Perinatal transmission (penularan perinatal): HIV dapat ditularkan dari ibu dengan HIV ke bayi mereka selama kehamilan, persalinan, dan masa menyusui; penularan ini disebut dengan penularan HIV perinatal. Di AS, cara penularan ini umum terjadi pada anak berusia di bawah 13 tahun. Penularan HIV perinatal juga disebut dengan penularan HIV dari ibu ke anak.Pengobatan HIV: Sejumlah faktor mempengaruhi pengobatan HIV pada anak, termasuk faktor tumbuh-kembang anak. Contohnya, karena setiap anak tumbuh dengan kecepatan yang berbeda, dosis obat HIV bergantung pada berat badan, bukan usia anak.Kepatuhan pengobatan: Kepatuhan pengobatan HIV merupakan tantangan bagi anak-anak. Contoh, seorang anak dapat menolak minum obat HIV karena rasanya tidak enak.
Tautan ke artikel asli: https://hivinfo.nih.gov/understanding-hiv/fact-sheets/hiv-and-children

