Trends in HCV Infection Prevalence Among People with HIV in Spain

Trends in HCV Infection Prevalence Among People with HIV in Spain Over Two Decades (2002 – 2023)

Juan BerenguerChiara FanciulliMaría M ArcosMaría J VivancosPere DomingoAsunción HernandoJulia BarradoPablo RyanJordi NavarroRosario PalaciosLuis E MoranoJosé A IribarrenRosa MartínezMaría J GalindoIgnacio de Los SantosIan López-CruzAntonio RiveroLeire Pérez-LatorreLivia GinerMaría C FariñasCoral GarcíaMarta Montero-AlonsoÓscar L FerreroAroa VillosladaJosefa F Soler-GonzálezJosé SanzSergio RodríguezJuan E LosaEnrique BernalSergio VelosoLaura Pérez-MartínezFernando MateosLaia ArbonésRaquel FranchDiana CorpsCristina MartínGerardo AlonsoMarta Clavero-OlmosRafael SilvariñoRamón TeiraOlga BelinchónMarta de MiguelInmaculada JarrínJuan González-García 

Abstrak

Latar Belakang: Virus hepatitis C (HCV) secara signifikan mempengaruhi orang dengan HIV (ODHIV). Program harm reduction, perubahan pola penularan, dan antivirus kerja langsung (DAA) mengubah tren koinfeksi HIV/HCV secara nyata. Studi ini mengevaluasi prevalensi HCV di Spanyol selama dua dekade.  

Metode penelitian: Kami melaksanakan sembilan studi potong-lintang (2002 – 2023) di 39-43 pusat kesehatan. Individu yang disampel diambil secara acak dari ODHIV yang dipantau secara aktif di pusat tersebut, dengan alokasi proporsional. Hasil utama mencakup prevalensi antibodi anti-HCV dan infeksi HCV aktif (HCV-RNA+).

Hasil penelitian: Populasi yang dirujuk berkisar antara 31.800 – 47.006, dengan ukuran sampel 1.260 – 1.867. Pola penularan HIV bergeser dari tahun 2002 hingga 2023, dengan penggunaan narkoba suntik (penasun) menurun dari 55% menjadi 21% dan laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL) meningkat dari 17% menjadi 46%. Seroprevalensi HCV turun dari 60,8% menjadi 27,4%, dan infeksi aktif dari 46,3% menjadi 0,9%. Pada era DAA (2015-2023), HCV aktif turun 100% pada heteroseksual, 94% pada penasun, dan 71% pada LSL. Penerimaan pengobatan meningkat dari 23% pada tahun 2002 menjadi 99% pada tahun 2023 dengan DAA oral penuh. Sirosis pada kasus HCV aktif mencapai puncaknya pada 23,1% pada tahun 2015, tetapi turun menjadi 0% pada tahun 2021. Di antara mereka yang mencapai respons virologi berkelanjutan (sustained virologic response;SVR), prevalensi sirosis adalah 20,4% pada tahun 2023.

Kesimpulan: Koinfeksi HIV/HCV menurun secara drastic di Spanyol, dengan prevalensi infeksi HCV aktif di bawah 1% sejak 2021. DAA berperan penting dalam pencapaian ini. Namun demikian, sirosis hati tetap menjadi masalah pada orang dengan SVR. Surveilens berkelanjutan dan upaya pencegahan merupakan komponen esensial untuk mempertahankan kemajuan ini dan mengatasi risiko yang masih ada.

Tautan ke artikel lengkap: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/40708503/  

Kalimat Kutipan: Berenguer J, Fanciulli C, Arcos MM, Vivancos MJ, Domingo P, Hernando A, Barrado J, Ryan P, Navarro J, Palacios R, Morano LE, Iribarren JA, Martínez R, Galindo MJ, de Los Santos I, López-Cruz I, Rivero A, Pérez-Latorre L, Giner L, Fariñas MC, García C, Montero-Alonso M, Ferrero ÓL, Villoslada A, Soler-González JF, Sanz J, Rodríguez S, Losa JE, Bernal E, Veloso S, Pérez-Martínez L, Mateos F, Arbonés L, Franch R, Corps D, Martín C, Alonso G, Clavero-Olmos M, Silvariño R, Teira R, Belinchón O, de Miguel M, Jarrín I, González-García J. Trends in HCV Infection Prevalence Among People with HIV in Spain Over Two Decades (2002-2023). Clin Infect Dis. 2025 Jul 24:ciaf407. doi: 10.1093/cid/ciaf407. Epub ahead of print. PMID: 40708503.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *