Apa yang dimaksud dengan suplemen makanan?
Suplemen makanan merupakan produk olahan yang biasanya digunakan untuk meningkatkan sejumlah aspek kesehatan. Bergantung pada bahan utamanya, suplemen makanan tersedia dalam beragam bentuk, seperti tablet, kapsul, jel, cairan, bubuk, dan permen kunyah.

Suplemen makanan sering ditemukan dalam makanan yang kita makan. Akan tetapi, suplemen terkadang lebih praktis untuk dikonsumsi untuk menghindari segala hal yang berkaitan dengan menyiapkan makanan, merencanakan masakan, makan makanan tertentu sesering mungkin, atau kekhawatiran akan makanan yang rusak. Jenis suplemen makanan mencakup vitamin, mineral, herbal, senyawa botani, mikroba, dan asam amino. Beberapa contoh suplemen makanan adalah sebagai berikut:
- Vitamin: Vitamin A, vitamin C, vitamin E
- Mineral: Kalsium, seng, zat besi
- Herbal: Echinacea, oregano, kunyit
- Senyawa Botani: Kafein, CoQ10, kurkumin
- Mikroba Hidup: Probiotik
- Asam Amino: Asam amino rantai cabang, asam amino esensial, glutamin, leusin
Sebagian besar orang mengonsumsi suplemen makanan berdasarkan manfaat yang ditawarkan. Contoh, suplemen kalsium sering digunakan untuk membangun tulang yang kuat. Namun, sejumlah suplemen tidak seefektif yang diklaim. Lembar fakta NIH tentang “Dietary Supplements” (https://ods.od.nih.gov/factsheets/list-all/) menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk menentukan apakah suplemen tersebut layak dikonsumsi.
Suplemen makanan apa yang dapat dikonsumsi ODHIV?
Umumnya, suplemen makanan digunakan untuk mengatasi defisiensi nutrisi tertentu dalam pola makan Anda atau untuk mengakomodasi kebutuhan kesehatan spesifik Anda. Artinya, kebutuhan akan suplemen makanan harus ditentukan berdasarkan kasus-per-kasus dan setelah berkonsultasi dengan dokter Anda, terlepas dari staus HIV Anda.
Namun, jika Anda terinfeksi HIV, Anda cenderung mengalami gejala-gejala tertentu atau efek samping dari infeksi HIV atau obat HIV. Contoh gejala atau efek samping tersebut adalah ruam, diare, kelelahan, dan depresi. Selain itu, jika Anda hamil dan terinfeksi HIV, Anda cenderung mengalami persalinan prematur dan berat bayi lahir rendah.
Sejumlah suplemen makanan telah diteliti secara khusus pada ODHIV, termasuk sejumlah suplemen berikut:
- Kurkumin: Dapat mengurangi beberapa gejala (seperti diare)
- Folat: Dapat mengurangi risiko kelahiran prematur
- N-asetilsistein dan Glutathione: Kemungkinan kecil akan memberikan perubahan besar pada hasil keluaran terkait HIV
- Selenium: Dapat mengurangi risiko kelahiran prematur selama kehamilan
- Vitamin A: Dapat mengurangi beberapa gejala (seperti diare) dan meningkatkan kelangsungan hidup bayi dengan HIV; dapat mengurangi risiko penyakit serius selama kehamilan
- Vitamin D: Kemungkinan kecil akan memberikan perubahan besar pada hasil keluaran terkait HIV
- Seng: Kemungkinan dapat meningkatkan kesehatan secara umum dan mengurangi risiko beberapa gejala (seperti diare), tetapi hasilnya belum meyakinkan
Meskipun belum ada penelitian khusus pada ODHIV, sejumlah penelitian mendukung penggunaan suplemen makanan untuk masalah kesehatan yang menjadi lebih sering muncul pada ODHIV. Contoh masalah dan kesehatan dan suplemennya adalah:
- Kepadatan tulang menurun: Kalsium, vitamin D
- Ruam kulit: Minyak Omega-3 (minyak ikan), vitamin E
- Maag: Probiotik
- Penambahan berat badan: Kafein
- Penurunan berat badan: Protein dan/atau asam amino
Meskipun ODHIV dapat mengonsumsi suplemen makanan yang dapat membantu ketika mereka mengalami gejala atau efek samping, mereka harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen makanan apapun karena sejumlah produk tersebut dapat berinteraksi dengan obat HIV.
Apa bedanya suplemen makanan bagi ODHIV?
Jika Anda ODHIV, suplemen makanan mungkin dapat membantu mengatasi masalah kesehatan tertentu yang ditimbulkan oleh infeksi HIV atau obat HIV. Suplemen makanan berpotensi mengurangi frekuensi atau keparahan masalah kesehatan seperti fungsi imunitas yang melemah, tulang yang lemah, gangguan ginjal atau hati, masalah pencernaan, kesehatan jiwa, dan sejumlah defisiensi nutrisi tertentu yang disebabkan oleh infeksi HIV atau obat HIV.
Meskipun suplemen makanan terkadang dapat meningkatkan gejala-gejala yang muncul akibat infeksi HIV, sejumlah obat HIV dapat menyebabkan atau memperburuk masalah kesehatann tertentu. Contoh, tenofovir disoproxil fumarate (TDF) dikaitkan dengan masalah tulang dan ginjal, dan obat HIV dalam kelas integrase strand transfer inhibitor (INSTI) dapat menyebabkan masalah dalam penyerapan kation seperti kalsium dan zat besi.
Selain itu, jika Anda ODHIV dan sedang mengonsumsi obat untuk masalah kesehatan lainnya (seperti obat untuk penyakit jantung), kombinasi obat-obatan tersebut dapat memperumit cara suplemen makanan mempengaruhi tubuh. Karena sejuimlah suplemen makanan dapat menimbulkan interaksi obat dengan obat HIV atau obat lainnya, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen makanan.
Suplemen makanan apa yang harus dihindari ODHIV?
Suplemen makanan yang Anda butuhkan bergantung pada kondisi unik Anda, termasuk faktor-faktor seperti kesehatan secara keseluruhan, obat HIV, obat-obatan lainnya yang dikonsumsi, serta pola makan. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi suplemen makanan mana yang aman dan mana yang harus dihindari.
Meskipun demikian, sejumlah suplemen makanan tedokumentasi berinteraksi dengan obat HIV dan harus dihindari. Sejumlah suplemen makanan yang harus dihindari untuk mencegah interaksi obat yang serius adalah:
- Kation (seperti kalsium, magnesium, aluminium): Dapat mengurangi efektivitas obat HIV dalam golongan obat INSTI
- Probiotik: Dapat menyebabkan masalah gastrointestinal
- St John’s Wort: Dapat berinteraksi dengan obat HIV dalam golongan obat protease inhibitor (PI) dan non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI)
- Vitamin A: Dapat menyebabkan masalah hati jika dikombinasikan dengan beberapa obat atau dalam dosis tinggi
Penting untuk diperhatikan bahwa sejumlah suplemen makanan mengandung bahan-bahan tersebut, meskipun tidak tercantum secara eksplisit pada label depan.
Contoh, sejumlah suplemen “super green” mengandung vitamin A kadar tinggi, dan sejumlah antasida (seperti Tums) mengandung kation tingkat tinggi. Lihat lembar fakta HIVinfo “What is a Drug Interaction?” (https://hivinfo.nih.gov/understanding-hiv/fact-sheets/what-drug-interaction; tautan ke artikel dalam bahasa Indonesia: https://yayasanabhipraya.com/2024/08/14/apa-yang-dimaksud-dengan-interaksi-obat/) untuk informasi lebih lanjut tentang interaksi obat.
Apakah ada kiat untuk mengonsumsi suplemen makanan bagi ODHIV?
Suplemen makanan dapat meningkatkan aspek kesehatan tertentu ketika digunakan sesuai tujuan. Jika Anda adalah ODHIV, langkah pertama yang harus dilakukan sebelum mengonsumsi suplemen adalah berkonsultasi dengan dokter Anda untuk memastikan keamanannya berdasarkan situasi diri Anda.
Selain itu, untuk mendapatkan manfaat maksimal dari suplemen makanan, penting untuk memperhatikan cara konsumsi suplemen tersebut. Beberapa tips mengonsumsi suplemen makanan:
- Membaca label: Beberapa suplemen mungkin memiliki instruksi atau informasi tambahan (seperti alergen) yang mungkin penting untuk diketahui.
- Merencanakan asupan: Beberapa suplemen mungkin perlu dikonsumsi bersama makanan, sementara yang lain sebaiknya dikonsumsi saat perut kosong.
- Menjadwalkan asupan: Mengonsumsi suplemen terlalu sering atau jarang dapat memengaruhi efektivitas atau keamanannya.
- Mengonsumsi dosis yang disarankan: Dosis yang terlalu besar atau terlalu kecil dapat memengaruhi efektivitas atau keamanannya.
- Memantau efek: Menyadari efek suplemen pada tubuh setelah mengonsumsinya dapat membantu mencegah masalah jangka panjang.
Jika Anda ODHIV dan berencana mengonsumsi suplemen makanan, mengingat tips di atas dapat membantu memastikan bahwa sebuah suplemen makanan aman dan efektif.
| Poin-Poin Penting: Suplemen makanan adalah produk olahan yang digunakan untuk mengurangi kecenderungan defisiensi nutrisi dan/atau untuk meningkatkan kesehatan.Sejumlah suplemen makanan dapat membantu mengurangi frekuensi atau keparahan gejala terkait infeksi HIV atau efek samping dari obat HIV.Meskipun suplemen makanan menawarkan sejumlah manfaat kesehatan, beberapa suplemen dapat berinteraksi dengan obat HIV dan mengurangi efektivitas pengobatan HIV atau memperburuk efek samping. |
Tautan ke artikel asli: https://hivinfo.nih.gov/understanding-hiv/fact-sheets/hiv-and-dietary-supplements

